rodapost.com || Kegiatan gotong royong pembersihan siring dari tanaman liar ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari warga setempat hingga aparat keamanan, dengan tujuan mencegah aliran air tersumbat saat musim hujan tiba. Gotong royong ini merupakan langkah antisipatif untuk menghindari banjir yang sering terjadi akibat siring atau saluran air yang terhambat oleh tanaman liar dan sampah. Selasa, 12/11/2024.
Serka Budi Adi, salah satu anggota Babinsa Koramil 408-02/KU yang turut serta dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa tujuan utama gotong royong ini adalah memastikan aliran air di sepanjang siring tetap lancar. "Saat hujan turun, air yang mengalir harus mendapatkan jalur yang baik agar tidak menimbulkan genangan. Tanaman liar dan sampah yang menumpuk di siring dapat memicu banjir karena menghambat aliran air," ujar Serka Budi Adi.
Menurut Budi Adi, tanaman liar sering kali tumbuh subur di sepanjang siring yang kurang terawat. Tanaman-tanaman tersebut, jika dibiarkan, dapat menutup sebagian besar jalur air dan berpotensi membuat aliran air tersumbat. "Pembersihan ini perlu dilakukan secara rutin agar tidak ada hambatan di sepanjang jalur air. Ketika musim hujan tiba, air bisa mengalir dengan lancar tanpa risiko menyumbat," tambahnya.
Tidak hanya fokus pada tanaman liar, gotong royong kali ini juga mencakup pembersihan sampah plastik dan material lain yang sering ditemukan mengotori siring. Budi Adi menekankan bahwa perilaku membuang sampah sembarangan masih menjadi permasalahan utama yang harus dihadapi bersama. "Selain tanaman liar, sampah plastik juga menjadi masalah serius di saluran air. Masyarakat harus lebih sadar untuk tidak membuang sampah ke siring atau parit," ungkapnya.
Gotong royong ini tidak hanya melibatkan aparat TNI, tetapi juga para pemuda dan ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar siring tersebut. Semangat kebersamaan dalam kegiatan ini terlihat ketika semua pihak bekerja sama membersihkan area siring yang cukup panjang dan dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman liar. "Ini adalah contoh kebersamaan yang baik. Dengan kerja sama seperti ini, kita dapat memastikan lingkungan kita tetap bersih dan aman dari banjir," kata salah satu warga.
Upaya pembersihan siring ini dilakukan secara manual dengan alat sederhana, seperti cangkul, sabit, dan sapu lidi. Para peserta gotong royong bahu-membahu merapikan tanaman liar, membuangnya ke tempat pembuangan, serta memastikan siring terlihat bersih dan tidak ada penghalang di jalur air. Dengan pembersihan yang dilakukan, aliran air dapat mengalir lebih lancar sehingga risiko banjir berkurang.
Budi Adi juga menambahkan bahwa kegiatan ini akan dilakukan secara berkala setiap beberapa bulan, terutama menjelang musim hujan. "Kami berencana untuk menjadikan gotong royong ini sebagai kegiatan rutin. Dengan langkah ini, kami berharap tidak ada lagi siring yang tersumbat, dan risiko banjir dapat diminimalisir," jelasnya.
Masyarakat berharap kegiatan serupa dapat diadakan di area lain yang memiliki potensi banjir akibat saluran air yang tertutup oleh tanaman liar. Menurut salah satu peserta gotong royong, ini adalah bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. "Ini untuk kepentingan kita semua. Kalau aliran air lancar, kita tidak perlu khawatir banjir setiap kali hujan datang," ujarnya.
Sebagai penutup, Serka Budi Adi menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama. "Menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau aparat, tapi juga tanggung jawab kita semua. Dengan gotong royong, kita bisa menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari ancaman banjir," kata Budi Adi mengakhiri pernyataannya.
Melalui kegiatan gotong royong ini, warga berharap kebersamaan dalam menjaga lingkungan tetap terjalin, sekaligus membudayakan perilaku bersih dan menjaga aliran air agar tetap lancar. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa aman saat musim hujan tiba, tanpa takut akan ancaman banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut.(tora).
0 Reviews:
Posting Komentar