RODAPOST.COM || Tanjung Kemuning - Kaur. Selasa, 1 Oktober 2024, Aksi massa yang dilakukan oleh Forum Perkumpulan Warga Kedurang (FPWK) di wilayah PT Dinamika Selaras Jaya berlangsung damai setelah dilakukan mediasi yang melibatkan berbagai pihak. Massa yang berkumpul di sekitar area perusahaan menggelar protes terkait tapal batas antara Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur, menuntut kejelasan atas hak-hak tanah warga yang terdampak oleh keberadaan perusahaan tersebut.
Serka Parjan, yang turut hadir di lokasi untuk menjaga ketertiban, memberikan himbauan kepada massa agar tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan pihak perusahaan maupun karyawannya. Dalam pernyataannya, Serka Parjan mengingatkan massa untuk tidak melakukan tindakan perusakan, pencurian, pengancaman terhadap karyawan, atau melakukan pemortalan sepihak di area PT Dinamika Selaras Jaya. "Kami meminta massa untuk menyampaikan aspirasinya secara damai dan tidak mengganggu aktivitas perusahaan," ujarnya.
Mediasi dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, antara lain perwakilan dari FPWK, pihak perusahaan PT Dinamika Selaras Jaya, Kasat Intel Polres, Unit Intel Kodim 480/BSK, Koramil, serta perwakilan dari Polsek Tanjung Kemuning, Polsek Kedurang, dan Polsek Kaur Utara. Pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi bersama dan menghindari terjadinya konflik yang berlarut-larut.
Hasil dari mediasi tersebut menunjukkan kesepakatan bahwa massa aksi dari FPWK akan membubarkan diri dari area PT Dinamika Selaras Jaya. Namun, massa menyatakan akan terus mengawasi perkembangan lebih lanjut terkait permasalahan tapal batas yang saat ini menjadi pokok utama protes mereka. Kesepakatan ini juga diambil dengan pertimbangan untuk menjaga situasi tetap kondusif sambil menunggu hasil keputusan resmi dari pemerintah daerah terkait permasalahan tapal batas.
"Ini merupakan langkah baik dari kedua belah pihak untuk menurunkan tensi. Kami harap ke depannya ada dialog lebih lanjut antara warga dan pihak perusahaan, sehingga tidak ada lagi ketegangan seperti ini," ungkap Kasat Intel Polres dalam keterangannya usai mediasi.
Pihak PT Dinamika Selaras Jaya pun menyambut baik hasil mediasi ini dan berharap bahwa keputusan yang akan datang dari pemerintah daerah akan memberikan kejelasan bagi semua pihak. Perusahaan berkomitmen untuk menghormati keputusan hukum dan bekerja sama dengan pemerintah serta masyarakat setempat demi keberlangsungan usaha yang harmonis.
Sementara itu, Ketua FPWK menyatakan bahwa aksi yang mereka lakukan adalah bentuk keprihatinan atas hak-hak warga yang merasa terpinggirkan akibat keberadaan perusahaan di wilayah tersebut. "Kami tidak menentang perusahaan, tapi kami ingin hak kami diakui dan ada kejelasan mengenai status tanah kami," tegasnya.
Situasi di lapangan dilaporkan sudah mulai kondusif pasca mediasi. Pihak keamanan baik dari Polres maupun TNI masih terus melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada tindakan provokasi yang dapat memicu kericuhan lebih lanjut. Aksi massa ini diharapkan dapat menjadi pembuka dialog yang lebih intensif antara warga dan pihak perusahaan agar tercapai kesepahaman bersama.(tw).
0 Reviews:
Posting Komentar